Ada Ahok di Antara Ruhut dan Demokrat















Ruhut Sitompul diberhentikan dari posisinya sebagai Juru Bicara Partai Demokrat. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menempatkannya sebagai Ketua Departemen bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam).

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan, partainya memecat Ruhut Sitompul karena dia kerap menyatakan dukungannya kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Yang dinonaktifkan (Ruhut) itu adalah posisi sebagai koordinator juru bicara, karena ada sesuatu hal yang disampaikan Pak Ruhut bahwa secara pribadi mendukung Ahok. Kita ketahui Demokrat belum memutuskan apa-apa, sehingga khawatir seolah-olah yang disampaikan Pak Ruhut itu sikap Demokrat," ungkap Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 23 Agustus 2016.

Agus menegaskan, sampai saat ini Partai Demokrat belum memutuskan sikap soal Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Sekarang kami sampaikan PD itu penentuan gubernur itu yang menentukan majelis tinggi. Majelis tinggi memilih melaksanakan pemantauan survei sehingga ditetapkan. Karena jabatan sebagian koordinator jubir sehingga publik takut menerima informasi yang bias," papar Agus.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan, partainya sudah bolak-balik memberikan peringatan tertulis terhadap Ruhut Sitompul. Namun, peringatan itu tak diindahkan oleh Ruhut hingga berujung pemecatan sebagai juru bicara.

"Sudah ada surat SP1, 2, 3. Jadi tidak ujug-ujug diputuskan (memecat Ruhut) oleh ketum," kata Imelda kepada Liputan6.com.

Imelda menegaskan, selain selalu mengatasnamakan Partai Demokrat atas opini pribadinya terkait dukungan kepada Ahok, ada masalah lain yang membuat Ruhut dicopot dari posisi juru bicara.

"Persoalan Ruhut mendukung Ahok tidak masalah. Tetapi tidak boleh mengatasnamakan juru bicara Partai Demokrat," kata Imelda.

Selain itu, banyak laporan yang dikirim ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR juga masuk ke partai. Salah satunya, pernyataan Ruhut dalam rapat antara Komisi Hukum DPR dengan Polri pada 20 April 2016.

"Kan ada beberapa laporan, kita belum bisa menjelaskan, tapi yang bersangkutan sudah beberapa kali mendapat peringatan tertulis," lanjut dia.

Dalam rapat dengan Polri, Ruhut menganggap apa yang dilakukan Detasemen Khusus Antiteror 88 dalam kasus tewasnya terduga teroris Siyono tidak melanggar hak asasi manusia (HAM). "Saya kecam yang katakan Densus melanggar HAM. HAM apa? Hak asasi monyet?" ucap Ruhut saat itu.

Ahok Ucapkan Terima Kasih

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berterima kasih kepada Ruhut Sitompul atas dukungannya di Pilkada DKI Jakarta. Karena dukungan itu, Ruhut kini dipecat sebagai juru bicara Partai Demokrat.

"Kalau sampai begitu saya berterima kasih pada Bang Ruhut yang rela berkorban dikeluarin," ujar Ahok di RPTRA Cibesel, Jakarta Timur, Selasa 23 Agustus 2016.

Meski demikian, calon gubernur DKI petahana itu tidak mengetahui apa alasan Partai Demokrat memecat Ruhut, apakah karena mendukung dirinya atau hal lain. "Saya enggak tahu," pungkas Ahok.

Menanggapi ucapan Ahok tersebut, Ruhut juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta itu, karena telah membuat Ibu Kota semakin baik dari sisi birokrasi.

"Aku juga terima kasih buat Pak Ahok. Kenapa aku dukung dia, dia sebagai tokoh pembaru, aku melihat Ahoknya bukan yang lain. Saya ingin Jakarta lebih banyak perubahan dan sudah dibuktikan dan sudah dirasakan seluruh masyarakat Jakarta," ujar Ruhut.

Anggota Komisi III DPR ini mengatakan, semua kandidat calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 hanyalah menjual wacana kepada masyarakat Ibu Kota. Berbeda dengan Ahok yang telah berbuat untuk perubahan Jakarta.

"Kalian semua wacana, kalau Ahok sudah berbuat dengan membangun Jakarta. Baik dari sisi keamanan, KTP dan macam-macam dikerjakan dengan baik seperti pelayanan kemasyarakatan," ujar dia.

Meski harus dipecat dari posisi juru bicara partai, Ruhut memastikan akan tetap mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017. Padahal, Demokrat bersama enam parpol lainnya tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan dan tengah mencari tokoh untuk melawan Ahok.

"Karena aku ini buka tipe orang abu-abu, kalau hitam ya hitam, kalau putih ya putih. Tetap dukung Ahok," Ruhut menegaskan.